Articles

Tahap-tahap Perkembangan Anak Usia 0-5 tahun

Tahap-tahap Perkembangan Anak Usia 0-5 tahun

Perkembangan anak merupakan sesuatu yang penting untuk diikuti. Perkembangan anak meliputi banyak aspek mulai dari perkembangan fisik (berat dan tinggi badan), perkembangan mental, hingga memiliki kemampuan baru di setiap tahapan usia. Sifat perkembangan anak adalah bertahap serta berurutan, dan perkembangan sebelumnya menjadi dasar bagi selanjutnya.

Proses perkembangan ini penting bagi anak terutama untuk usia 0-5 tahun, karena apabila ada keterlambatan atau kelainan pada perkembangan anak akan berdampak buruk bagi masa depan anak. Maka dari itu perlu mengetahui tahap-tahap perkembangan anak. Cara memantaunya tidak hanya mengukur tinggi badan atau berat badan, tetapi juga memantau kemampuan motorik, bahasa, serta emosi anak.

Selengkapnya dapat disimak pada ulasan mengenai tahap-tahap perkembangan anak hingga usia 5 tahun di bawah ini.

  • Usia 3-4 bulan

Pada usia ini, umumnya anak akan mulai mengamati wajah orang dan mengikuti pergerakan benda-benda. Anak juga sudah mulai mengenali orang dan benda yang familiar, tersenyum kepada orang lain, bermain bersama orang lain, meniru gerakan dan ekspresi wajah, menoleh ke arah sumber bunyi, serta mulai mengeluarkan suara ocehan.

  • Usia 6-7 bulan

Di usia 6-7 bulan, anak akan sudah mulai dapat merespons emosi orang lain dan senang bermain bersama pengasuhnya. Saat dipanggil dengan namanya, anak juga sudah dapat memberikan tanggapan. Selain itu, pada usia ini, umumnya anak mulai menunjukkan rasa penasaran dengan mengamati lingkungan sekitar, berusaha mengambil barang-barang yang diletakkan agak jauh, atau memasukkan benda-benda ke mulut. Secara emosi, anak sudah dapat menunjukkan perasaannya (senang atau tidak) dengan mengeluarkan suara-suara yang khas.

  • Usia 1 tahun

Pada ulang tahun pertamanya, anak umumnya sudah dapat mengucapkan kata tunggal seperti mama atau papa. Anak juga senang meniru kata-kata orang lain, merasa malu atau takut dengan orang asing, menangis apabila ditinggal oleh orangtua dan pengasuh, serta sudah dapat menunjuk benda-benda. Jika diminta untuk melakukan hal-hal sederhana, seperti mengambil mainan, anak sudah dapat melakukannya dengan benar. Jika nama sebuah benda disebut, anak sudah dapat menunjuk atau melihat ke arah benda yang dimaksud.

  • Usia 2 tahun

Anak berusia 2 tahun senang meniru aktivitas dan tindakan orang lain. Ia juga mulai senang bermain bersama dengan teman sebayanya. Perbendaharaan kata semakin bertambah dan sudah mulai dapat merangkai 2-4 kata untuk membentuk sebuah kalimat. Anak pada usia ini juga sudah dapat menyusun benda sesuai bentuk dan warna, mengetahui nama atau panggilan orang dan benda di sekitarnya, serta sudah dapat menjalankan perintah sederhana dengan tepat.

  • Usia 3 tahun

Di usia 3 tahun, anak sudah dapat menunjukkan rasa sayang dan perhatian terhadap orang di sekitarnya. Anak juga sudah memiliki banyak emosi yang bervariasi, dapat berpakaian sendiri, dapat menyebutkan nama-nama benda-benda di sekitarnya, dapat diajak bercakap-cakap dan memahami isi percakapan dengan cukup baik, serta mulai memahami konsep jumlah.

  • Usia 4 tahun

Menginjak usia 4 tahun, anak sudah dapat bekerjasama dengan teman dan lebih senang bermain bersama teman dibandingkan dengan bermain sendiri. Anak juga sudah dapat mengucapkan kalimat panjang, berbicara dengan jelas, memahami konsep sama/berbeda, dapat berhitung, senang berimajinasi, serta mulai dapat menyanyikan lagu-lagu yang dikenalnya.

  • Usia 5 tahun

Pada usia ini, anak mulai ingin seperti temannya dan menjadi lebih mandiri. Anak juga mulai suka menyanyi, menari, dan berakting. Saat berbicara, tutur katanya sudah jelas dengan kalimat yang panjang dan berstruktur. Anak juga sudah dapat menulis angka dan huruf serta menggambar bentuk-bentuk geometri.

Itulah tahap-tahap perkembangan anak usia 0-5 tahun. Perlu diingat bahwa perkembangan anak tidaklah sama, perbedaan tersebut dapat disebabkan oleh berbagai faktor. Jadi, tahap diatas merupakan dasar perkembangan anak pada umumnya.

baca juga: Tips Dalam Mengatasi Kegemukan Pada Anak


Top