Diet Untuk Anak: Perlukah?
Jumlah anak-anak yang mengalami obesitas semakin meningkat. Statistik menunjukkan bahwa 1 dari 10 anak usia sekolah mengalami obesitas atau kegemukan. Apabila terus dibiarkan, mereka akan tetap mengalami obesitas sampai dewasa. Padahal obesitas terkait dengan meningkatnya risiko penyakit seperti diabetes, hipertensi, sampai penyakit jantung. Belum lagi stigma sebagai anak gemuk dapat melukai kepercayaan diri sang buah hati. Sebagai orang tua, tentunya Anda tidak ingin hal tersebut menimpa buah hati Anda, bukan? Meski demikian, Anda sebaiknya tidak menerapkan program diet ketat pada anak.
Diet = Solusi?
Seiring meningkatnya kekhawatiran terhadap tingkat kegemukan anak, beberapa orang tua mulai mengontrol berat badan anaknya. Bahkan beberapa orang tua memberikan obat pelangsing untuk sang buah hati. Padahal, diet ketat serta obat pelangsing bukanlah solusi terbaik. Anak yang kegemukan harus tetap makan tiga kali sehari ditambah camilan di antara waktu makan. Hal ini dikarenakan anak-anak memerlukan nutrisi yang cukup dan seimbang untuk mengoptimalkan proses tumbuh kembangnya. Apabila anak dipaksa diet ketat, pertumbuhan serta kesehatan anak bisa saja terganggu.
Lalu, Bagaimana Solusinya? Sebenarnya, cara untuk memperbaiki kegemukan pada anak cukup mudah. Prinsip yang paling penting yaitu menyesuaikan asupan kalori dengan kebutuhan anak. Berikut adalah beberapa solusi untuk mengatasi kegemukan atau obesitas pada buah hati Anda.
1. Menyesuaikan asupan kalori
Kebutuhan kalori dapat bervariasi tergantung pada aktivitas anak. Semakin aktif sang buah hati, kebutuhan kalorinya pun akan meningkat. Namun, perlu diingat bahwa porsi makan si kecil tidak sebanyak porsi makan orang dewasa. Karena itu, berikan porsi yang lebih kecil untuknya. Berikan ia porsi kecil atau sekitar ½ atau 2/3 porsi dewasa ketika Anda mengajaknya makan di luar.
2. Pola makan 3B : Berimbang, Beragam, Bergizi
Tujuan dari makan tidak hanya untuk memberikan rasa kenyang tetapi juga untuk memenuhi kebutuhan nutrisi. Anak yang sedang bertumbuh membutuhkan asupan zat gizi yang beragam, mulai dari karbohidrat, lemak, dan protein, sampai vitamin dan mineral, khususnya kalsium, zinc, magnesium, fosfor, serta vitamin B, dan vitamin D.
Untuk memenuhi kebutuhan nutrisi yang beraneka ragam tersebut, usahakanlah mengombinasikan berbagai jenis makanan yang mencakup sayur-sayuran, buah-buahan, sumber karbohidrat, daging, makanan laut, protein nabati serta susu.
Selain beragam, nutrisi yang diberikan pun harus seimbang. Karbohidrat dan lemak memang diperlukan, tetapi jangan sampai asupan kedua jenis nutrisi tersebut berlebih sehingga menggantikan asupan makanan bergizi seperti susu, sayuran, dan buah-buahan. Mengurangi asupan makanan yang manis-manis dan tinggi lemak merupakan pilihan bijak untuk mencegah kelebihan kalori yang berdampak pada obesitas.
3. Vote for Better Option
Diet dengan mengatur pola makan bukan berarti lantas meniadakan konsumsi nutrisi tertentu sama sekali. Kunci pengaturan pola makan adalah menggantikan pola makan yang ada dengan pilihan yang lebih sehat. Sebagai contoh, apabila anak Anda terbiasa makan ayam goreng, cobalah gantikan dengan ayam bakar atau sup ayam yang lebih sedikit kandungan lemaknya. Kentang goreng atau french fries dapat digantikan dengan mashed potato, konsumsi daging merah dapat digantikan dengan ikan, dan sebagainya. Tetap sediakan makanan yang disukai anak, namun dengan pilihan yang lebih sehat.
4. Olahraga dan Aktivitas Fisik
Ajak anak Anda untuk berolahraga! Bermain badminton, bulu tangkis, atau berenang bersama merupakan aktivitas yang menyenangkan dan juga menyehatkan. Apabila sang buah hati suka bermain game, siasati dengan memberikannya games yang merangsang aktivitas fisik seperti Nintendo Wii, simulasi dance, dan sebagainya. Aktivitas fisik akan meningkatkan penggunaan kalori menjadi energi sehingga membantu memperbaiki keseimbangan kalori. Penelitian pun menunjukkan bahwa anak yang rutin berolahraga lebih jarang terkena obesitas serta lebih jarang sakit dan terkena gangguan kesehatan dibandingkan anak yang tidak rutin berolahraga.
5. Pilah-pilih Minuman
Tak jarang, kita hanya menyeleksi makanan yang kita makan, tapi tidak mengontrol apa yang kita minum. Padahal, kegemukan bisa saja disebabkan oleh minuman manis yang tinggi kalori. Penelitian menunjukkan bahwa anak-anak yang mengonsumsi minuman manis atau minuman bersoda cenderung lebih gemuk dibandingkan anak-anak yang tidak mengonsumsi minuman tersebut.
Tidak ingin hal tersebut terjadi pada buah hati Anda? Selalu ajarkan mereka untuk minum air putih! Air putih adalah minuman yang paling baik untuk menggantikan cairan tubuh serta tidak menimbulkan risiko kesehatan. Karena itu, selalu pastikan buah hati Anda minum 8 gelas air putih per hari untuk mempertahankan keseimbangan cairan tubuhnya.
Kegemukan pada anak dapat diatasi dengan pengaturan pola makan dan aktivitas fisik yang baik. Cara ini pun akan lebih efektif apabila orang tua ikut berpartisipasi serta menjadi role model. Segera terapkan pola hidup sehat demi keluarga dan buah hati Anda. Berikan HiLo School bagi buah hati Anda yang telah berusia > 5 tahun untuk pertumbuhan idealnya. HiLo School merupakan susu mineral alami dengan kandungan lemak yang paling rendah.
HiLo School, tumbuh ke atas, gak ke samping.
References :
1. Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan. 2008. Laporan Hasil Riset Kesehatan Dasar (RISKESDAS) Nasional 2007. 2008.
2. Must, A. and R.S. Strauss. 1999. Risks and Consequences of Childhood and Adolescent Obesity. International Journal of Obesity 23: S2-S11.
3. Strauss, R.S. 2000. Childhood Obesity and Self-Esteem. Pediatrics 105: 15.
4. Summerbell, C.D., et. al. 2005. Interventions for Preventing Obesity in Children. Cohcrane Database of Systematic Reviews. DOI:10.1002/14651858.CD001871.pub2.
5. Sothern, M.S., et. al. 1999. The Health Benefits of Physical Activity in Children and Adolescents: Implications for Chronic Disease Prevention. Eur J Pediatr 158: 271-274.
6. Fraves, L.E.F., et. al. 2008. The Contribution of Upper Limb and Total Body Movement to Adolescents’ Energy Expenditure Whilst Playing Nintendo Wii. Eur J Appl Physiol 1-4: 617-623.
7. Foster, L.L., et. al. 2009. Activity Promoting Games and Increased Energy Expenditure. J Pediatr 154: 819-823.
8. Welsh, J.A., et. al. 2005. Overweight Among Low-Income Preschool Children Associated with the Consumption of Sweet Drinks: Missouri, 1992-2002. Pediatrics 115: 223-229.
9. Vartavian, L.R., et. al. 2007. Effects of Soft Drink Consumption on Nutrition and Health: A Systematic Review and Meta Analysis. American Journal of Public Health 97: 667-675.