Articles

Misi Menjaga Bumi dan Menyelamatkan Makhluk Hidup di Dalamnya

Misi Menjaga Bumi dan Menyelamatkan Makhluk Hidup di Dalamnya

Ada cerita tentang seekor paus di lautan. Saat sedang berenang, paus ini mendapati sebuah jaring plastik terikat di ekornya. Dengan jaring di ekornya, dia berenang di lautan dan mendapati banyak teman laut kecil yang juga terjebak dalam sampah plastik. Paus yang merasakan betapa tidak nyamannya saat ada benda terikat di ekornya mulai membantu teman laut kecil lainnya untuk terlepas dari plastik tersebut. Sampai akhirnya, mereka saling membantu dan mengumpulkan semua plastik di laut ke dalam jaring yang ada di ekor paus. Kemudian, ada 1 anak yang sedang main di pinggir pantai. Dia mulai khawatir melihat sampah plastik yang banyak dan mulai mengajak para nelayan untuk membersihkan plastik di pantai dan laut. Sampai akhirnya dia bertemu dengan si paus dan membantu paus tersebut untuk melepaskan jaring berisi plastik dari ekornya.

Kehidupan manusia sangat berkaitan dengan bumi dan makhluk hidup yang tinggal di dalamnya, teman-teman. Setiap kali kita melakukan sesuatu yang mengganggu bumi, akan muncul masalah kerusakan yang biasanya juga berdampak pada kesehatan dan kesejahteraan manusia. Seperti halnya sampah plastik yang kita buang ke laut yang dapat menyebabkan pencemaran air, mengganggu tempat tinggal binatang, serta bisa menjadi mikroplastik yang dapat termakan oleh makhluk hidup, termasuk manusia. Demikian juga saat kita menggunakan sumber daya alam seperti air dan bahan bakar fosil (untuk listrik) dengan tidak bijak, kita akan kehabisan sumber daya dan kehidupan akan terganggu. Jadi, dapatkah kita menjadi seperti si paus dan si anak baik yang turut menjaga bumi dan menyelamatkan mahkluk hidup di dalamnya termasuk manusia?

Indonesia memiliki sumber daya alam yang melimpah seperti minyak bumi, gas dan mineral serta sumber daya hutan dan laut yang kaya dan sangat beragam. Tapi faktanya, orang-orang di dunia termasuk Indonesia menggunakan semua itu setara dengan 1,7 kali kecepatan bumi untuk menyediakan sumber daya yang sudah digunakan. Dengan kata lain, kita menggunakan sumber daya lebih besar dari kapasitas bumi untuk regenerasi. Selain itu, saat ini krisis iklim juga terjadi hampir di seluruh belahan dunia. Hal yang paling kita bisa rasakan adalah adanya kenaikan suhu yang terus-menerus terjadi. Hal ini disebabkan oleh kenaikan level karbon dioksida di atmosfer sehingga panas akan terperangkap di langit bumi. Menurut data dari Climate Action Tracker, pada tahun 2020 suhu bumi sudah naik 1,3 derajat Celsius, lho. Padahal kita menargetkan kenaikan tidak sampai 1,5 derajat Celsius di tahun 2100.

Teman-teman tahu kan, semakin tingginya suhu atau biasa disebut dengan pemanasan global ini berdampak terhadap kesehatan manusia. Naiknya suhu dan perubahan cuaca akan menyebabkan penurunan kualitas udara, munculnya berbagai penyakit, serta tekanan kesehatan fisik dan mental. Pemanasan global juga berdampak terhadap lingkungan seperti cuaca ekstrem, tingkat kekeringan dan gelombang panas atau mencairnya lapisan es, kepunahan spesies, peningkatan keasaman lautan, serta yang paling berpengaruh di Indonesia adalah naiknya permukaan laut. Diperkirakan pada tahun 2030, beberapa wilayah pesisir di Indonesia akan terendam air. Perubahan iklim juga berpengaruh terhadap penurunan hasil panen dan krisis air. Diperkirakan tahun 2030, 9 dari 10 tanaman utama akan mengalami penurunan tingkat pertumbuhan dan hampir setengah dari populasi global akan mengalami kelangkaan air. 

Apa yang dapat kita lakukan, teman-teman? Kita bisa turut menjaga bumi dengan menjalankan perilaku yang lebih ramah lingkungan untuk menurunkan jumlah karbon dioksida yang kita hasilkan dan dampak buruknya terhadap bumi dan makhluk hidup di dalamnya. Hal pertama yang dapat kita lakukan adalah menggunakan sumber daya alam yang kita miliki dengan lebih bertanggung jawab. Kita dapat menghemat penggunaan air, energi (listrik, transportasi), kayu (kertas, tisu), plastik, makanan dll. Selain itu pengelolaan sampah juga perlu dilakukan dengan cara 3R yaitu Reduce, Kurangi sampah dan berpikir kembali sebelum membeli barang atau makanan, Reuse, pakai kembali atau donasikan barang/makanan yang masih baik kondisinya dan dapat dikonsumsi, Recycle, daur ulang sampah menjadi barang yang lebih berguna. Kita juga dapat turut menjaga bumi dengan melakukan penanaman pohon yang dapat menyerap CO2 yang kita hasilkan dan menggantikannya dengan oksigen. Banyak hal yang dapat kita lakukan bersama untuk menjaga bumi dan menyelamatkan manusia, karena kehidupan manusia yang sehat juga bergantung pada bumi yang sehat.

Sumber: 

  • https://www.youtube.com/watch?v=xFPoIU5iiYQ  
  • https://www.eraenvironnement.com/reasons-why-we-should-care-about-the-8927-environment/#sthash.nnZMpIeT.PtFYl1Cz.dpbs 
  • https://www.esrl.noaa.gov/gmd/ccgg/trends/ 
  • http://people.anu.edu.au/budy.resosudarmo/2001to2005/Reso_Intro.pdf  
  • https://www.footprintnetwork.org/our-work/ecological-footprint/  
  • https://wri-indonesia.org/id/blog/5-temuan-besar-dari-laporan-iklim-ipcc-2021  
  • http://nsidc.org/arcticseaicenews/2018/09/ 
  • https://climate.nasa.gov/vital-signs/global-temperature/  
  • https://climateactiontracker.org/global/cat-thermometer/  
  • https://coastal.climatecentral.org/map/7/112.1611/-4.0357/?theme=sea_level_rise&map_type=year&basemap=roadmap&contiguous=true&elevation_model=best_available&forecast_year=2030&pathway =ssp3rcp70&percentile=p50&refresh= true&return_level=return_level_1&rl_model=gtsr&slr_model=ipcc_2021_med  
  • https://oceanservice.noaa.gov/ocean/earthday.html  


Top